LAPORAN STUDI
Konservasi Perahu Kuno Indramayu
Kondisi keterawatan perahu kuno Indramayu di Pantai Tirtamaya, Indramayu Jawa Barat saat ini kurang baik. Kondisi fisik perahu kuno, bentuk dan bagian-bagiannya masih nampak dan dapat dikenali, meskipun ada beberapa bagian yang telah rusak, hilang dan salah tempat. Sementara kondisi material kayunya sebagian besar telah mengalami pelapukan dan kerusakan yang berupa pengkerutan ,retak, pecah, sebagai akibat dari kekurang hati-hatian dalam penanganan.
Pemilihan metode pengeringan alami yang dilakukan pada perahu indramayu tidak didasarkan pada kadar air kayu saat ditemukan. Kondisi lingkungan (suhu dan kelembapan udara) yang tidak terkendali dengan baik saat pengeringan menyebabkan kadar air kayu turun sampai batas titik kering tanur (kadar air 0%), sehingga menyebabkan terjadinya pengkerutan pada kayu perahu. kadar air material kayu perahu kuno saat ini telah mencapai titik keseimbangan, sehingga dalam penanganan lebih lanjut dapat mengacu pada metode konservasi kayu di darat.
Kondisi gedung Museum Tirtamaya saat ini mengalami kerusakan yang sangat parah baik pada bagian atap, lantai, kusen maupun tembok serta papan penyangga perahu. Hal ini berpengaruh langsung terhadap keterawatan perahu kuno yang disimpan di dalamnya.
Jenis kayu papan, gading, dan galaran perahu adalah kayu jati (Tectona Grandis LINN) sedangkan jenis kayu pasak adalah kayu ketapang (Terminalia Oblonga). Jenis endapan garam yang terdapat pada permukaan perahu adalah garam kalsium karbonat dan magnesium karbonat. Noda merah yang terdapat pada papan kayu merupakan oksida besi, yang berasal dari korosi paku pada struktur perahu. Noda putih (garam) dan merah (oksida besi) tidak perlu dibersihkan karna menghambat pertumbuhan mikroorganisme pelapuk kayu.
LS0538 | LS 930.1 SWA k | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur (B) | Available |
LS0807 | LS 930.1 SWA k | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur | Available |
No other version available