LAPORAN STUDI
Pemantauan Deformasi Horisontal Candi Borobudur dengan Metode Jaring Segitiga
Setelah pemugaran (Soekmono 1973-1983), diprediksi masih ada kemungkinan fenomena settlement maupun gerak geser tubuh candi. Oleh karena itu pengamatan morfologis bentuk candi secara berkala tetap dilaksanakan, dengan demikian gejala deformasi bisa diketahui sedini mungkin.
Didalam geodetik survei dikenal beberapa metode pengukuran untuk membuat kerangka kontrol jaring horizontal, yang sudah dilaksanakan adalah metode polygon. Untuk itu memberikan akurasi kurang lebih 2 cm, dirasa kurang untuk mengatasi permasalahan yang ada (penurunan 4,2 cm dalam 20 tahun (Geolog, Wiratman Wangsadinata). Metode jaring segitiga adalah metode pengukuran yang memuat paling banyak parameter untuk mengoreksi hasil pembacaan pada alat ukur. Maka dalam penelitian ini, dilaksanakan 3 cara/metode pengukuran antara lain : Polygon, jaring Segitiga dengan cara pengukuran jarak (Trilaterasi), Jaing Segitiga dengan cara pengukuran sudut (Trianggulasi)
LS0007 | LS 526.6 PEM p | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur | Available |
LS0008 | LS 526.6 PEM p | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur | Available |
No other version available