LAPORAN STUDI
Studi Pengaruh Air Hujan dan Panas terhadap Pelapukan Biologis dan Khemis
Proses pelapukan biologis dan khemis tidak telepas dari masalah air. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup seperti halnya mikroorganisme. Dalam musim penghujan air meresap kedalam batuan lewat pori-pori. Semakin besar pori-pori batu semakin banyak air yang meresap kedalamnya, sehingga batu dalam kondisi lembab. Bersama dengan unsur lainnya yang cocok sebagai medium, kondisi tersebut dimanfaatkan mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang. Sebaliknya dalam musim kemarau kelembapan batu menurun karena air berkurang, sehingga pertumbuhan mikroorganisme pada batu akan terhambat dan pada suatu saat mikroorganisme tersebuut akan kering. Siklus tersebut akan terus berlangsung sampai pada musim hujan berikutnya, dimana mikroorganisme yang kering akan tumbuh lagi.
Mikroorganisme yang tumbuh pada permukaan batu akan mengeluarkan suatu zat yang dapat mengkorosi batuan dan secara mekanis dapat menimbulkan kerapuhan batu melalui akar-akarnya (rhizoid). Gejala pelapukan tersebut dapat terlihat adanya lubang-lubang atau bisul-bisul pada batu. Semakin tinggi tingkat populasi pertumbuhan mikroorganisme, maka semakin tinggi pula tingkat pelapukan pada batu, jadi pelapukan biologis dipengaruhi oleh kandungan air pada batu.
LS0042 | LS 541.3 MUN s | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur | Available |
LS0735 | LS 541.3 MUN s | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur | Available |
No other version available