LAPORAN STUDI
Kajian Kerusakan Material Benda Cagar Budaya Pasca Gempa di Wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah
Gempa tektonik yang mengguncang daerah D.I Yogyakarta dan sekitarnya pada tanggal 27 Mei 2006 pukul 5.54 WIB membawa duka yang sangat mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia umumya, Yogyakarta dan sekitarnya khususnya. Harian Umum Kompas pada tgl 3 Juni 2006 mencatat 4.554 warga D.I Yogyakarta dan 1.680 warga Jawa Tengah meninggal dunia. Menurut Badan Metereologi dan Geofisika (BMG) pusta gempa berkekuatan 5,9 SR tersebut berada di Selatan Kota Yogyakarta pada jarak sekitar 35 km dan pada kedalaman 33 km. Sebelumya BMG merilis pusat gempa berada pada 8,2 LS dan 110,3 BT atau berjarak 40 km dari Kota Yogyakarta. Sedangkan menurut United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat pusat gempa berada pada kedalaman 17,1 km yang kemudian mereka koreksi menjadi 35 km serta berkekuatan 6,2 MW (moment magnitude).
Disamping memakan korban jiwa yang cukup banyak, gempa bumi tersebut juga menimbulkan kerusakan yang sangat parah terhadap sejumlah infrastruktur seperti rumah, gedung sekolah, tempat ibadah, jalan, termasuk juga beberapa benda cagar budaya yang tersebar di Provinsi D.I Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Atas dasar itu, Balai Konservasi Peninggalan Borobudur sebagai instansi di bidang kepurbakalaan memerlukan diri untuk melakukan inventarisasi dan kajian dampak gempa tersebut terhadap beberapa benda cagar budaya yang berada di sekitar daerah gempa dalam rangka untuk ikut memberikan sumbangsih mencari solusi penanganannya. Oleh karena selama 20 hari, tim bekerja langsung dengan terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data-data kerusakan benda cagagr budaya khususnya kerusakan material seperti runtuh, retak, pecah, mengelupas, dan hancur serta parameter lain yang dianggap perlu.
LS0059 | LS 551.2 SIR k | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur | Available |
No other version available