BUKU
Kajian Konservasi Keramik Bawah Air
Abstrak
Indonesia merupakan negara maritim dengan wilayah laut yang lebih luas dari wilayah darat. Arus transportasi laut yang tinggi memungkinkan kawasan nusantara menyimpan kekayaan tinggalan dari masa lampau di bawah air. Keramik sebagai salah satu jenis tinggalan bawah air memiliki nilai penting bagi sejarah, kebudayaan dan ilmu pengetahuan sehingga dapat ditetapkan sebagai cagar budaya. Penanganan keramik bawah air yang ditemukan di laut merupakan yang paling sulit karena keramik akan terkena pengaruh baik dari garam terlarut maupun endapan karang yang dapat mempercepat kerusakan dan pelapukan. Selain itu keramik yang ditemukan tidak selalu dalam keadaan utuh, ada yang pecah menjadi fragmen-fragmen, maupun ada fragmen yang hilang.
Karena itu diperlukan cara yang efektif untuk membersihkan endapan karang tanpa merusak keramik. Kali ini yang dipakai untuk pembersihan endapan karang adalah larutan jenuh CO2 yang didapatkan dangan mengalirkan gas CO2 secara terus menerus ke dalam aquades. Selanjutnya hasil pembersihan yang didapatkan akan dibandingkan dengan pembersihan endapan karang menggunakan dengan HCl 5 %, asam sitrat 5 % dan dengan cara direbus. Untuk penyambungan fragmen keramik digunakan animal glue dalam hal ini adalah gelatin dan anchor. Sedangkan untuk penambalan fragmen keramik yang hilang digunakan gips maupun campuran gips dan semen putih.
Untuk pembersihan endapan karang dengan larutan jenuh CO2 didapatkan hasil bahwa endapan karang yang lunak dapat terlepas sedangkan untuk endapan karang yang keras dapat menjadi lunak, tetapi noda besi yang menempel pada permukaan keramik tidak ikut hilang. HCl 5 % dan asam sitrat 5 % efektif untuk menghilangkan endapan karang sekaligus menghilangkan noda besi pada permukaan keramik, tetapi dampak negatif untuk pembersihan dengan HCl adalah glasir ikut mengelupas, sedangkan untuk pembersihan dengan asam sitrat adalah permukaan keramik menjadi berwarna kekuningan. Untuk pembersihan endapan karang dengan direbus, di beberapa bagian masih terdapat endapan karang yang keras. Selain itu noda besi yang menempel pada permukaan keramik tidak ikut hilang.
Untuk penyambungan fragmen keramik dengan gelatin maupun anchor dapat merekat kuat. Untuk melepas sambungan, keramik hanya perlu direndam air dan dalam beberapa menit akan terlepas dengan sendirinya. Untuk penambalan keramik lebih direkomendasikan untuk menggunakan gips tanpa menambah semen, karena kekerasannya akan lebih rendah sehingga mempermudah proses penghalusan permukaannya.
Kata kunci : endapan karang, penyambungan, penambalan, larutan jenuh CO2, gelatin, anchor, gips
LS0606 | LS 691.4 HAL k | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur | Available |
LS0684 | LS 691.4 HAL k | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur | Available |
LS0687 | LS 691.4 HAL k | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur | Available |
LS0838 | LS 691.4 HAL k | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur | Available |
No other version available