SKRIPSI
Pemugaran Candi Borobudur dan Nilai Pendidikan pada Relief Lalitavistara
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perkembangan rehabilitasi Candi Borobudur, (2) relief Lalitavistara, (3) nilai pendidikan relief Lalitavistara Candi Borobudur.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan selama empat tahap yaitu heuristik, kritik, intepretasi dan historiografi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Candi Borobudur berdiri sekitar abad ke 8 Masehi yaitu pada masa wangsa Syailendra, dulunya Candi Borobudur adalah sebuah danau dan hutan belukar, makna dari pemugaran Candi Borobudur adalah karena Candi Borobudur selain mempunyai nilai kepariwisataan juga mempunyai nilai yang lebih penting yaitu nilai-nilai moral, nilai-nilai pendidikan dan sebagai benteng pertahanan budaya kita. Candi Borobudur terdapat relief Lalitavistara yaitu 120 panel yang terdapat (1) ciri-ciri relief beradegan pendidikan seperti : penokohan dan penggambaran para pelaku, sikap para pelaku, benda yang dipegang oleh para pelaku, mempunyai perbedaan antara peserta didik atau pelaku yang ada dhadapannya dengan pendidik, (2) nilai-nilai pendidikan yaitu (a) sikap menghargai prestasi merupakan salah satu sikap untuk membina keserasian, dan menghargai prestasi dilakukan oleh Dewi Maya dan Raja Sudhodhana, (b) peduli social dimana orang sekarang banyak yang kurang memiliki rasa peduli social tetapi lain halnya dengan Dewi Maya dan keturunan Cakra, (c) Kecerdasan dimana Bodhisatwa memiliki kecerdasan yang luar biasa, dia cakap dalam berhitung dan acak kata, (d) jujur dimana Bodhisattwa juga mempunyai sifat jujur (e) ketangguhan atau sikap pantang menyerah, sama halnya dengan Bodhisattwa yang mempunyai sifat pantang menyerah saat digoda oleh putri-putri Mara
SK0053 | SK 930.1 NOF p | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur | Available |
No other version available