LAPORAN STUDI
Masalah Pemugaran Masjid Tua Sultan Ternate di Ternate Maluku Utara
Sifat kerusakan dari suatu benda adalah disebabkan faktor mekanis dan pelapukan, disamping itu pengaruh lingkungan juga membawa akses tertentu untuk sesuatu benda. Pengaruh lingkungan ini terasa sekali pada koleksi benda-benda yang disimpan di bawah atap maupun yang berada di luar ( open air museum ). Lebih-lebih bangunan yang berada di alam terbuka sangat menderita oleh pengaruh lingkungan ini.
Masjid Ternate mempunyai atap rumbia ( daun sagu ) dan terletak kurang lebih 150 m dari tepi pantai. Pada bagian belakang masjid ini berdirilah gunung api Gamalama. Dengan kedudukan ini proses pengrusakan yang disebabkan pengaruh alam membuatnya semakin cepat, disamping faktor ketuaan bangunan itu sendiri.
Pada Masjid Ternate dijumpai kerusakan-kerusakan yang mendasar yaitu :
1. Atap dari masjid
2. Rangka atap / kap
3. Tiang dari bangunan masjid / tiang kubah
4. Sebahagian lantai tegel masjid melesak dan rusak
5. Dinding pada bangunan masjid sebahagian mengelupas
6. Sarana penunjang dari bangunan masjid juga mengalami kerusakan
LS0176 | LS 726.2 FRA m | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur (B) | Available |
No other version available