LAPORAN STUDI
Makalah Pemugaran Masjid Agung Pondok Tinggi Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi
Mesjid Agung ini setelah berdiri diberi atap ijuk dan dinding sementaranya terdiri dari bambu bulat yang ditegakkan, sedangkan lantainya tanah biasa yang dialas dengan pelupuh yaitu bambu yang dibelah. Atap ijuk ini hanya dipakai sampai tahun 1890, semenjak tahun 1890 sampai tahun 1925 atapnya diganti dengan atap serap di Kerinci disebut atap nio. Dan dinding sementara dari bambu ditukar dengan dinding papan yang diukir. Puncak mesjid ini tidak sama dengan mesjid lainnya sebab dibuat dari batu alam oleh seorang ahli pahat yang bernama Nantan Gedang. Seluruh bangunan mesjid ini tidak memakai paku, pemasangan konstruksinya begitu rupa oleh seorang arsitek yang dapat dibanggakan.
Begitulah mesjid agung ini tahun demi tahun untuk menjaga keselamatannya pada tahun 1925 atap lapis yang sudah mulai rapu diganti dengan atap seng dan lantai yang tadinya tanah dilantai dengan semen.
LS0189 | LS 726.2 ZUN m | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur (B) | Available |
No other version available