LAPORAN STUDI
Konservasi Situs Liyangan Jawa Tengah
Situs Liyangan merupakan situs dengan kompleksitas dan keragaman data arkeologi yang sangat tinggi. Permasalahan yang dihadapi pada ekskavasi arkeologi maupun penggalian oleh penambang adalah kondisi material yang sangat rapuh, yaitu untuk material organik yang telah menjadi arang dan mudah sekali rusak.
Artefak arang dapat dikonservasi secara eks situ atau in situ dengan beberapa bahan konsolidan yang sesuai, yaitu Paraloid B-72, Epoxy resin, dan PEG. Pemilihan konsolidan yang dipergunakan didasarkan pada kondisi artefak, ukuran, rencana display, dan pelindungan yang akan dilakukan. Temuan-temuan yang ada telah dikonservasi dengan cukup baik, hanya perlu beberapa perbaikan untuk penyempurnaan ke depan. Pelindungan artefak dan fitur perlu direncanakan dengan baik agar dapat melindungi objek yang dilestarikan sekaligus untuk informasi kepada masyarakat. Konservasi lingkungan sangat diperlukan untuk melindungi kondisi lingkungan situs agar stabil dan mampu mempertahankan kelestarian unsur-unsur tinggalan budaya yang ada. Konservasi yang diperlukan antara lain pelestarian vegetasi, area tangkapan air, dan penataan ruang untuk mengakomodasi pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan. Talud border dapat di konservasi dengan campuran spesi sebagai penguat. Spesi dibuat dengan bahan setempat yaitu tanah asli, pasir, dan kapur padam dengan perbandingan 2:1:1. Data kebencanaan tanpa tebing dengan lapisan-lapisan pengendapan yang menggambarkan tahapan kebencanaan perlu di konservasi. Konservasi dilakukan dengan menyisakan sebagian tebing dalam posisi vertikal sementara bagian lainnya miring atau berteras agar tidak longsor.
LS0719 | LS 930.1 KON k | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur | Available |
No other version available