Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Aplikasi GIS untuk Pemetaan Pola Aliran Air Tanah Di Kawasan Borobudur

LAPORAN STUDI

Aplikasi GIS untuk Pemetaan Pola Aliran Air Tanah Di Kawasan Borobudur

EKARINI, Fr.Dian - Personal Name; Achmat Chabib Santoso - Personal Name; Irawan Setiyawan - Personal Name;

Candi Borobudur merupakan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan dan dijaga keberadaanya. UNESCO setelah menetapkan candi Boronudur masuk kedalam WHL (World Heritage List) sebagai Warisan Budaya Dunia (World Cultural Heritage) dengan nomor 348 tertanggal 13 Desember 1991 dan kemudian diperbaharui menjadi nomor 592 tahun 1991, yang harus dilindungi oleh masyarakat dunia. Begitu banyak permasalahan dan tantangan yang harus dihadapi dalam melestarikan Candi Borobudur. Terutama masalah air karena tempatnya yang terbuka. Setelah pemugaran kedua Candi Borobudur yang dilakukan oleh perintah Indonesia kerjasama dengan UNESCO pada tahun 1973-1983, telah mulai dilakukan pemantauan/monitoring dan evaluasi terhadap hasil pemugaran termasuk salah satunya adalah mengenai masalah kondisi air bawah Candi Borobudur.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pola aliran air tanah di kawasan Candi Borobudur dengan memanfaatkan GIS (Geographic Information System). Dengan diketahuinya pola aliran tanah ini dapat dijadikan acuan dikemudian hari untuk penelitian-penelitian lanjut yang berhubungan dengan air tanah, contohnya adalah masalah pencemaran. Lokasi yang diambil untuk penelitian ini adalah Zona II Candi Borobudur yang merupakan tempat terdekat dengan Candi Borobudur yang berupa zona pengembang yang diperuntukan bagi kawasan pemukiman penduduk, sehingga bisa diambil sampel sumurnya untuk penelitian.

Setelah kegiatan observasi di lapangan selesai, dilanjutkan pengolahan data dengan komputer menggunakan software AcrGIS 9.3 dan ArcView 3.3 untuk mendapatkan hasil peta kontur muka air tanah/kedalaman air tanah, pete kontur air tanah dan peta pola aliran air tanah di kawasan Borobudur. Dari peta kedalaman air tanah dapat diperkirakan kedalaman air tanah di kompleks Candi Borobudur adalah 21,5-22 m di bawah halaman candi. Di sekitar Candi Borobudur dapat diketahui pola aliran air tanahnya yaitu dari barat laut mengalir menuju ke arah tenggara sampai sungai progo. Selain itu dari penelitian ini, 2 sungai yang ada di lokasi penelitian yaitu sungai progo dan sungai elo masing-masing mempunyai 2 sifat aliran yaitu aliran efluen (sungai mendapat aliran air dari air tanah) dan influen (sungai memberi air kepada air tanah).


Availability
LS0214LS 912.128.5 EKA aPerpustakaan Balai Konservasi Borobudur (B)Available
LS0620LS 912.128.5 EKA aPerpustakaan Balai Konservasi BorobudurAvailable
LS0656LS 912.128.5 EKA aPerpustakaan Balai Konservasi BorobudurAvailable
Detail Information
Series Title
-
Call Number
LS 912.128.5 EKA a
Publisher
Magelang : BALAI KONSERVASI PENINGGALAN BOROBUDUR., 2009
Collation
viii, 43 hlm; 29 cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
912.128.5
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Aplikasi GIS
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
-
Other version/related

No other version available

File Attachment
No Data
Comments

You must be logged in to post a comment

Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur
  • Information
  • Services
  • Librarian Login
  • Member Area

About Us

Pada awalnya Balai Konservasi Borobudur bernama Balai Studi dan Konservasi Borobudur yang berdiri tahun 1991. Pada tahun 2006 berubah nama menjadi Balai Konservasi Peninggalan Borobudur berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.40/OT.001/MKP-2006 tanggal 7 September 2006.

Balai Studi dan Konservasi Borobudur dan Balai Konservasi Peninggalan Borobudur merupakan lembaga khusus yang menangani Candi Borobudur yang telah selesai dipugar memerlukan perawatan, pengamatan dan penelitian berkelanjutan.

Pada tahun 2012, lembaga ini kembali berubah nama menjadi Balai Konservasi Borobudur dan berfungsi sebagai pusat konservasi dan pemugaran cagar budaya seluruh Indonesia di samping menangani Warisan Dunia (World Heritage) Candi Borobudur.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2025 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS. . .
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search