LAPORAN STUDI
Kajian bahan konsolidan lithium silikat untuk konsolidasi batu andesit
Cagar budaya berbahan batu andesit banyak tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Usia yang biasanya telah mencapai ratusan tahun, kondisi lingkungan, maupun karakteristik material penyusun biasanya menjadi faktor pendukung kerusakan dan pelapukan cagar budaya berbahan andesit. Batu penyusun cagar budaya yang sudah lapuk jika dibiarkan akan berpotensi merusak cagar budaya tersebut, baik dari aspek struktural maupun arsitektural. Karena itu, untuk mencegah degradasi lebih lanjut batu yang telah lapuk perlu dikonsolidasi dan faktor-faktor yang mempercepat pelapukan perlu diatasi.
Salah satu bahan berbasis silika yang berpotensi sebagai konsolidan batu rapuh dan sesuai dengan lingkungan basah/lembab adalah lithium silikat. Namun belum ada penelitian yang menguji aplikasi bahan ini pada batu andesit. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui formula konsolidan lithium silikat yang optimal untuk konsolidasi batu andesit yang rapuh dan mengetahui komposisi mortar lithium silikat yang kuat namun reversible untuk mengisi celah antarbatu di bangunan/struktur cagar budaya berbahan andesit.
Lithium silikat diperoleh dengan cara sintesis dari : (1) lithium hidroksida dan silikon dioksida ; (2) lithium ethoxide dan lithium dodecyl sulfat. Proses sintesis dilakukan dengan beberapa variasi prosedur hingga diperoleh metode yang paling efektif untuk aplikasi pada batu andesit. Pada skala laboratorium, lithium silikat 3,6% sebagai bahan konsolidan dapat meningkatkan kepadatan batu yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai Modulus Young dan dapat menurunkan koefisien kapilarisasi. Meskipun sebagai konsolidan telah memberikan hasil positif, namun lithium silikat sebagai pengikat mortar belum menunjukkan hasil optimal.
LS0793 | LS 627.1 KAJ k | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur | Available |
No other version available