Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Rekonstruksi material pembangunan benteng nusantara (studi kasus benteng keraton buton dan benteng indrapatra)

LAPORAN STUDI

Rekonstruksi material pembangunan benteng nusantara (studi kasus benteng keraton buton dan benteng indrapatra)

Ari Swastikawati - Personal Name; Pramudianto D.H. - Personal Name; Arif Gunawan - Personal Name; Leliek Agung Haldoko - Personal Name;

Benteng Keraton Buton termasuk benteng tradisional, dimana dalam kontruksinya tentu menggunakan pengetahuan dan teknologi tradisional berdasarkan tradisi masyarakat setempat kala itu. Beberapa pendapat terkait jenis material batuan dan komposisi bahan perekatpun menjadi menarik untuk dikaji lebih lanjut agar dapat dibuktikan secara ilmiah. Di samping itu material dan konstruksi pembangunan benteng Keraton Buton dan benteng Indrapatra dapat mewakili beberapa benteng nusantara di Indonesia, terkait dengan tradisi dan teknologi pembuatanya tersebut. Oleh karena, Balai Konservasi Borobudur pada tahun 2021 melaksanakan kajian dengan judul "Rekonstruksi Material Pembangunan Benteng Nusantara (Studi Kasus Benteng Keraton Buton dan Benteng Indrapatra)". Adapun tujuan kajian ini untuk mengetahui jenis batuan penyusun struktur benteng, komposisi mineral spesi/mortar, metode pembuatan spesi/mortar tradisional dan sifat fisik dan mekanik spesi/mortar tiruan Benteng Indrapatra dan Keraton Buton.
Metode penelitian dalam kajian ini adalah survai dan eksprimen. Eksperimen didasarkan pada hasil analisis laboratorium komposisi mortar asli dan baru dari Benteng Keraton Buton dan Benteng Indrapata.
Berdasarkan hasil survai dan analisis laboratorium diketahui bahwa Jenis batuan penyusun Benteng Keraton Buton berupa batu gamping non klastik, klastik dan kristalin, sedangkan jenis batuan penyusun Benteng Indrapatra berupa batu gamping klastik, batu gamping non klastik, batu andesit dan koral/terumbu. Perbandingan binder dan agregat mortar asli Benteng Indrapatra dan Keraton Buton bervariasi, mulai dari 1:1, 1:2, 1:3, 1: 4 dan 2.3. Adapun Jenis mortar asli baik dari Benteng Indrapatra maupun Keraton Buton merupakan mortar kapur yang sangat didominasi oleh kehadiran kalsium karbonat (CaCO3) dengan persentasi kehadiran di atas 84%. Salah satu proses yang menentukan keberhasilan dalam proses pembuatan mortar kapur adalah proses pembakaran batu gamping, dan proses perendaman kapur tohor. Proses pembakaran batu gamping secara tradisional (tanpa tungku) menyebabkan tercampurnya kapur dengan flay ash dari abu kayu bakar.
Saran berdasarkan hasil tersebut sebaiknya mortar kapur diterapkan untuk perbaikan dalam rangka menjaga dan memelihara bahan cagar budaya, namun untuk kegiatan yang bersifat perkuatan struktur diperlukan bahan aditif untuk mempercepat proses pengeringan dan meningkatkan kekuatan mortar.


Availability
LS0864LS 930.1 REK rPerpustakaan Balai Konservasi BorobudurAvailable
LS0865LS 930.1 REK rPerpustakaan Balai Konservasi BorobudurAvailable
LS0874LS/930.1/REK/rPerpustakaan Balai Konservasi BorobudurAvailable
Detail Information
Series Title
-
Call Number
-
Publisher
Magelang : Balai Konservasi Borobudur., 2021
Collation
xii, 51 hlm.; 30 cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
NONE
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
-
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
Ari Swastikawati
Other version/related

No other version available

File Attachment
No Data
Comments

You must be logged in to post a comment

Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur
  • Information
  • Services
  • Librarian Login
  • Member Area

About Us

Pada awalnya Balai Konservasi Borobudur bernama Balai Studi dan Konservasi Borobudur yang berdiri tahun 1991. Pada tahun 2006 berubah nama menjadi Balai Konservasi Peninggalan Borobudur berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.40/OT.001/MKP-2006 tanggal 7 September 2006.

Balai Studi dan Konservasi Borobudur dan Balai Konservasi Peninggalan Borobudur merupakan lembaga khusus yang menangani Candi Borobudur yang telah selesai dipugar memerlukan perawatan, pengamatan dan penelitian berkelanjutan.

Pada tahun 2012, lembaga ini kembali berubah nama menjadi Balai Konservasi Borobudur dan berfungsi sebagai pusat konservasi dan pemugaran cagar budaya seluruh Indonesia di samping menangani Warisan Dunia (World Heritage) Candi Borobudur.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2023 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search