LAPORAN STUDI
Pengujian efektivitas zat alelopati dari kirinyu dan mimba untuk biosida pada cagar budaya batu andesit
Sebagian besar cagar budaya berada di alam terbuka sehingga keberadaannya sangat di pengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya baik lingkungan biotk maupun abiotik. Lingkungan biotik yang mempengaruhi kerusakan cagar budaya meliputi tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan tingkat rendah. Tumbuhan tingkat rendah yang biasanya terdapat pada cagar budaya batu adalah lumut yang menyebabkan kerusakan dengan adanya penetrasi rhizoid terhadap material cagar budaya. Salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk menghambat pertumbuhan lumut adalah zat alelopati yang ada pada daun kirinyuh dan daun mimba. Alelopati menghasilkan senyawa alelokemikel yang nantinya bersifat menghambat tumbuhan lainnya. Pengujian dilakukan dengan skrining fitokimia kirinyuh dan mimba dan diperkuat dengan FTIR Sedangkan ekstrak kirinyuh dan mimba didapatkan dari proses maserasi dan soxhletasi. Ekstrak diencerkan dengan konsentrasi 0.5%, 1% dan 1.5% dengan pelarut akuades dan nheksana dengan ditambahkan survaktan. Pengaplikasian dilakukan pada batuan Candi Borobudur dan data dukung dari Candi Bata (Candi Brahu, Candi Minakjingo dan Candi Gentong) di Trowulan. Pemberian ektrak kirinyuh dan mimba pada lumut di cagar budaya batu andesit dan bata dengan konsentrasi maksimal 1.5% (pelarut akuades dan nheksana) belum cukup efektif sampai hari ke-3 pengamatan.
Kata kunci : alelopati, mimba, kinyuh, kamut, batu bata
LS0869 | LS 674.3 PEN p | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur | Available |
LS0870 | LS 674.3 PEN p | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur | Available |
No other version available