Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Representasi relief candi Borobudur Jataka-Avadana dalam tokoh tari di sanggar kinara kinari

SKRIPSI

Representasi relief candi Borobudur Jataka-Avadana dalam tokoh tari di sanggar kinara kinari

Raihan Niko Wibowo Aji - Personal Name;

Penciptaan karya foto "Representasi Relief Candi Borobudur Jataka Avada dalam Tokoh Tari di Sanggar Kinara Kinari telah berhasil menghasilkan 23 karya foto mengenai tokoh tari di Sanggar Kinara Kina yang merepresentasikan cerita relief Candi Borobudur Jataka-Avadana, Cerita relief yang direpresentasikan menceritakan tentang raja Mandhatara Dalam cerita raja Mandhatara terdapat tokoh raja Uphasada, tokoh premeisuri, tokoh Mandhatara kecil, tokoh Mandhatara besar, tokoh pertapa, tokoh bangau, tokokh asura, tokoh sakra.
Tahap awal yang dilakukan sebelum melakukan pemotretan adalah persiapan. Tahap persiapan dilakukan dengan melakukan observasi di sanggar Kinara Kinari secara langsung dan menjalin komunikasi serta mengenal lebih dekat dengan pemilik sanggar dan anggota sanggar untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas dan perkembangan pengerjaan sendratari raja Mandhatara. Proses penciptaan karya tugas akhir ini dilakukan di tempat latihan sanggar dikarenakan lokasi yang memiliki spot yang fotogenik yaitu di Pondok Tingal tempat latihan sanggar Kinara Kinari.
Pada saat pemotretan proses eksplorasi dilakukan dengan menentukan sudut pengambilan gambar yang menarik dan sesuai dengan ide serta konsep utama dalam penciptaan karya tugas akhir ini. Pose penari saat sedang memperagakan tokoh dengan menggunakan kostum sesuai dengan tugas masing-masing memberikan gambaran tentang tokoh yang ada dalam cerita raja Mandhatara
Dengan menampilkan karya fotografi potret hitam putih dirasa dapat merepresentasikan tokoh yang ada dalam cerita Raja Mandhatara, yang merupakan kisah pada relief Jataka-Avadana panil 21-50 pada tingkat pertama. Selain itu digunakannya teori persona agar penciptaan karya ini dapat memunculkan karakter tokoh pada cerita Raja Mandhatara dengan menampilkan penari memakai kostum sesuai dengan perannya
Dalam pengkaryaan ini masih banyak kekurangan dari segi peralatan dan ekplorasi. Pada karya-karya ini sebenarnya masih dapat dieksplorasi lebih dalam mengenai tokoh-tokoh dalam cerita relief Candi Borobudur Jataka-Avadana. Dalam setiap karya ini dapat menampilkan tokoh yang ada dalam cerita raja Mandhatara. Karya foto potret tersebut dapat bermanfaat sebagai arsip budaya di Kabupaten Magelang yang nantinya dapat berubah dikarenakan perkembangan zaman sehingga media fotografi digunakan sebagai bukti dokumen budaya masyarakat Desa Wanurejo, Borobudur.
Kendala yang dialami selama proses penciptaan karya tugas akhir ini adalah mencocokkan jadwal dengan para anggota sanggar dan jadwal sanggar untuk melakukan sesi pemotretan. Selain itu proses pemotretan yang membutuhkan effort dalam mengarahkan pose dikarenakan subjek yang malu dan kaku saat sesi pemotretan.


Availability
SK0107SK 930.1 AJI rPerpustakaan Balai Konservasi BorobudurAvailable
Detail Information
Series Title
-
Call Number
-
Publisher
YOGYAKARTA : Institut Seni Indonesia Yogykarta., 2022
Collation
xi, 110 hlm.; 30 cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
NONE
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
-
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
Raihan Niko Wibowo Aji
Other version/related

No other version available

File Attachment
No Data
Comments

You must be logged in to post a comment

Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur
  • Information
  • Services
  • Librarian Login
  • Member Area

About Us

Pada awalnya Balai Konservasi Borobudur bernama Balai Studi dan Konservasi Borobudur yang berdiri tahun 1991. Pada tahun 2006 berubah nama menjadi Balai Konservasi Peninggalan Borobudur berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.40/OT.001/MKP-2006 tanggal 7 September 2006.

Balai Studi dan Konservasi Borobudur dan Balai Konservasi Peninggalan Borobudur merupakan lembaga khusus yang menangani Candi Borobudur yang telah selesai dipugar memerlukan perawatan, pengamatan dan penelitian berkelanjutan.

Pada tahun 2012, lembaga ini kembali berubah nama menjadi Balai Konservasi Borobudur dan berfungsi sebagai pusat konservasi dan pemugaran cagar budaya seluruh Indonesia di samping menangani Warisan Dunia (World Heritage) Candi Borobudur.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2025 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS. . .
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search