LAPORAN STUDI
Laporan Hasil Survai Konservasi Beberapa Peninggalan Purbakala Di Cirebon Kuningan
Melihat jenis dan tingkat kerusakan pada komponen kedua bangunan tersebut perlu segera diambil tindakan konservasi yang pada pokoknya dapat dibagi menjadi dua :
a. Konstruksi kayu asli = konstruksi ini sudah tidak berfungsi secara konstruktif. Namun demikian eksistensinya perlu dipertahankan karena mengandung nilai-nilai arkeologis, arsitektonis dan seni ukir yang sangat tinggi. Terdapat dua alternatif konservasi yang dapat diambil, yaitu dipindah ke museum dan direkonstruksi kembali setelah diawetkan atau diawetkan in situ. Ditinjau dari segi teknis dan juga pembiayaan, konservasi in situ masih lebih menguntungkan.
b. Konstruksi kayu baru = karena konstruksi ini masih berfungsi konstruktif, maka perlu diadakan perbaikan sehingga secara teknis kuat menahan beban serta keawetannya meningkat. Komponen-komponen kayu yang secara teknis sudah tidak memenuhi syarat, lebih baik diganti dengan yang baru. Seluruh konstruksi kayu ini perlu dilindungi agar tidak diserang oleh rayap ataupun bubuk.
Namun demikian sebelum konservasi secara menyeluruh dapat dilaksanakan beberapa tindakan penyelamatan sementara perlu dilaksanakan. Beberapa diantaranya yang sangat urgen adalah menghentikan serangan rayap, dan mengamankan bagian-bagian kayu yang sangat riskan. Terutama bagian-bagian kayu berukir yang tinggal fragmen dan sangat rapuh perlu diikat atau dibalut agar tidak hancur. Cara lain yang dapat ditempuh adalah konsolidasi bagian-bagian tersebut dengan menggunakan Polyvynyl acetat.
LS0396 | LS 930.1 SAM l | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur (B) | Available |
No other version available