LAPORAN STUDI
Laporan Pelaksanaan Observasi Batu Candi
Setelah selesai pemugaran tahap ke II, bukan berarti selesai sudah penanganannya terhadap Candi Borobudur. Hal ini dikarenakan Candi Borobudur yang berada di alam terbuka di daerah tropis dengan curah hujan, penguapan air, serta kelembapan yang cukup tinggi menimbulkan permasalahan yang cukup kompleks. Air hujan yang cukup tinggi menyebabkan batu-batu akan jenuh pada saat turun hujan yang kemudian dengan cepat menguap pada saat ada sinar matahari akan menimbulkan perubahan kondisi mineral-mineral batuan secara cepat.
Batu-batu Candi Borobudur merupakan batu-batu andesit dengan mineral yang dominan andesin terdiri dari berbagai variasi, mulai dari jenis kompak sampai yang porous. Batu-batu tersebut juga memiliki tekstur dan warna yang bermacam-macam. Secara visual dapat dijumpai batu-batu andesit yang berwarna abu-abu gelap, abu-abu agak terang, bahkan yang berwarna agak kemerahan. Ini merupakan hal yang sangat wajar karena Candi Borobudur tersusun dari sekitar 2 juta blok batu yang berasal dari beberapa tempat di sekitar Borobudur.
LS0460 | LS 930.1 SUH l | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur (B) | Available |
No other version available