LAPORAN STUDI
Korelasi Sebaran Sumberdaya Arkeologi Terhadap Daerah Rawan Bencana di Kawasan Borobudur
Dari hasil analisi yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Di Kawasan Borobudur terdapat 34 sumber daya arkeologi masa Hindu Buddha dan 5 sumberdaya arkeologi masa islam. Sumberdaya arkeologi tersebut memiliki nilai penting yang sangat tinggi, sehingga harus dijaga kelestariannya dari berbagai macam gangguan termasuk perlindungan terhadap ancaman bencana alam.
2. Di Kawasan Borobudur terdapat lokasi yang rawan terhadap bencana alam gemapa, gerakan tanah dalam hal ini longsor dan bencana gunung api (Gunung Merapi). Untuk daerah rawan gempa bumi, seluruh sumberdaya arkeologi rawan terhadap ancaman gempa bumi. Hal ini disebabkan gempa bumi bisa terjadi dimana saja tanpa diduga termasuk di Kawasan Borobudur. Sedangkan untuk darah rawan bencana longsor, sebagian besar sumberdaya arkeologi termasuk dalam kategori kerawanan sangat tinggi dan menengah, namun sumberdaya arkeologi tersebut, hanya berupa temuan lepas.
3. Kawasan Borobudur tidak termasuk dalam wilayah zona 1 dan zona 2 daerah rawan gung Merapi berupa hujan abu sangat mengganggu kelestarian sumberdaya arkeologi yang ada. Walaupun tidak masuk zona 1 dan zona 2 rawan bencana gunung Merapi, perlu dilakukan antisipasi dan kesiagaan dalam menghadapi ancaman gunung Merapi, mengingat dalam sejarah letusan gunung Merapi pernah menghancurkan aktivitas kawasan Borobudur.
4. Untuk menghadapi ancaman bahaya bencana alam pada sumberdaya arkeologi dan lingkungannya, perlu diambil langkah-langkah pencegahan berupa manajemen mitigasi bencana sehingga akan timbul kesiapan dan kesiagaan dalam menghadapi ancaman bencana alam.
LS0467 | LS 930.1 SUH k | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur (B) | Available |
LS0653 | LS 930.1 SUH k | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur | Available |
No other version available