THESIS
Kajian Perubahan Ruang Kawasan World Cultural Heritage Candi Borobudur
Hasil analisis perkembangan struktur ruang kawasan yang terjadi (1860-sekarang) terdapat lima periodesasi dominan, yaitu sebelum pemugaran van Erp (1860-1906), pemugaran van Erp dan sesudahnya (1906-1972), pemugaran Pemerintah RI (1973-1983), sesudah pemugaran ditetapkan sebagai WCH (1984-1991), dan perubahan struktur ruang, pusat pertumbuhan awal dan baru, serta arah perkembangannya. Pola pemanfaatan ruang kawasan untuk pemukiman, pemerintahan, pariwisata, religi, perdagangan, hutan lindung, dan pertanian. Faktor dominan perubahan disebabkan oleh pemugaran Candi Borobudur sebagai WCH, peraturan dan kebijakan penataan ruang, pertambahan penduduk, ekonomi, dan pergeseran budaya. Perubahan struktur dan pola pemanfaatan ruang secara signifikan menyebabkan lansekap budaya Kawasan Borobudur yang berkarakteristik pedesaan semakin berubabh dan mengalami penurunan kualitas. Kesimpulan akhir adalah perlunya pelestarian kawasan secara menyeluruh, tidak tidak terbatas pada bangunan candi Borobudur tetapi juga kawasannya sebagai satu kesatuan lansekap budaya. Untuk itu perlu penataan kawasan yang terintegrasi dalam satu sistem regulasi yang komprehensif sehingga dapatmengendalikan ruang yang terjadi
TS0007 | TS 930.1 WIN s | Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur (A1.3/TS) | Available |
No other version available