Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title

THESIS

Pelestarian Sumberdaya Arkeologi dalam Konteks Keruangan di Kawasan Borobudur (Studi Kasus Borobudur, Mendut dan Pawon)

SUHARTONO, Yudi - Personal Name;

Kawasan Borobudur sangat penting bagi ilmu pengetahuan karena terdapat banyak sumberdaya arkeologi yang terbesar di kawasan tersebut, diantaranya adalah Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon. Kawasan Borobudur sebagai kawasan wisata memiliki sarana dan prasarana yang dari tahun ke tahun cenderung tidak mampu lagi menampung wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut. Terkait dengan hal itu, beberapa pihak berusaha menambah sejumlah sarana pendukung wisata dan kondisi ini akan berpengaruh terhadap potensi Candi Borobudur yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia (World Cultural Heritage). Demikian pula Candi Mendut dan Candi Pawon serta beberapa sumberdaya arkeologi laindidalam lingkup kawasan Borobudur. Untuk itu perlu dilakukan pemantauan terhadap perkembangan pemanfaatan ruang sehingga tidak mengganggu keberadaan sumberdaya arkeologi. Keberadaan sumberdaya arkeologi perlu dipertahankan karena merupakan warisan budaya bangsa dan memiliki nilai penting yang sangat tinggi serta dilindungi Peraturan Perundang-Undangan.

Penelitian ini bertujuan untuk menemu-kenali hubungan antara keberadaab sumberdaya arkeologi dengan sistem keruangan yang ada dalam perkembangan fisik dari masa ke masa dan mengembangkan arahan pengembangan sistem keruangan di kawasan Borobudur secara terpadu dan berkesinambungan. Metode penelitian menggunakan pendekatan Naturalistik dan Rasionalitik dengan tahap-tahap penelitian terdiri dari pengumpulan data, pengolahan data, dan penafsiran data. Wilayah penelitian in adalah kawasan Borobudur dengan studi kasus ruang sekitar Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dibuatkan pemintakan/zonasi dalam bentuk peta struktur, peta fungsi ruang yang merupakan penjelasan fungsi masng-masing sumberdaya, dan uraian mengenai makna keruangan yang berhubungan kawasan Borobudur. Hasil dari peta struktur dan peta fungsi ruang kemudian digabungkan untuk melihat kondisi keruangan, yang kemudian digunakan dalam melakukan analisis pengendalian pemanfaatan ruang di lingkungan Candi Borobudur, candi Mendut dan Candi Pawon. Langkah selanjutnya adalah membuat strategi pelestarian sumberdaya arkeologi yang terdiri dari pendokumentasian sumberdaya arekologi, penelitian untuk mencari batas asli situs arkeologi, penerapan peraturan tata ruang, peraturan pengelolaan, pengembangan kelembagaan dan evaluasi berkelanjutan.


Availability
TS0010TS 930.1 SUH pPerpustakaan Balai Konservasi Borobudur (A1.3/TS)Available
Detail Information
Series Title
-
Call Number
TS 930.1 SUH p
Publisher
YOGYAKARTA : Universitas Gadjah Mada., 2008
Collation
167 hln; 29 cm.
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
930.1
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Arkeologi
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
-
Other version/related

No other version available

File Attachment
No Data
Comments

You must be logged in to post a comment

Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur
  • Information
  • Services
  • Librarian Login
  • Member Area

About Us

Pada awalnya Balai Konservasi Borobudur bernama Balai Studi dan Konservasi Borobudur yang berdiri tahun 1991. Pada tahun 2006 berubah nama menjadi Balai Konservasi Peninggalan Borobudur berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.40/OT.001/MKP-2006 tanggal 7 September 2006.

Balai Studi dan Konservasi Borobudur dan Balai Konservasi Peninggalan Borobudur merupakan lembaga khusus yang menangani Candi Borobudur yang telah selesai dipugar memerlukan perawatan, pengamatan dan penelitian berkelanjutan.

Pada tahun 2012, lembaga ini kembali berubah nama menjadi Balai Konservasi Borobudur dan berfungsi sebagai pusat konservasi dan pemugaran cagar budaya seluruh Indonesia di samping menangani Warisan Dunia (World Heritage) Candi Borobudur.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2023 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search